Ratusan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kutacane, Aceh Tenggara, Selasa (31/5) berdemo ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Agara. Mereka minta Kepala Sekolah (Kepsek) MAN Kutacane, Djoharuddin dan Wakil Kesiswaan, Ismardani untuk diturunkan dari jabatannya. Bahkan dimutasikan dari sekolah itu.
Para siswa dengan atribut sekolah MAN itu berjalan kaki (longmach) dari sekolah sambil mengusung berbagai poster berisi protes dan minta diturunkan Kepsek MAN dan Wakil Kesiswaan.
Para siswa itu harus beraksi karena selama ini kepala sekolah MAN dan wakil kepala bidang kesiswaan, tidak transparan. Antara lain, mereka membeberkan bantuan dana pramuka, rehab gedung, dana Paskibraka, dan kutipan dana Komite Rp 35.000/siswa
"Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan mogok belajar," teriak seorang pendemo yang memakai alat pengeras suara (megaphone) dan disambut sorakan dari ratusan siswa MAN tersebut.
Akhirnya, para perwakilan pendemo itu disambut Plt Kamenag Agara, Drs Hasanuddin dan stafnya di Aula Kemenag. Usai berdialog, para siswa itu membubarkan diri dengan dikawal aparat Polres Agara dan Satpol-PP Agara.
Plt Kepala Kantor Kamenag Agara, Hasanuddin yang dikonfirmasi Serambinews.com, mengaku pihaknya sudah pernah datang ke MAN, Sabtu (29/5) berkait aksi demo hari ini. Kasus yang terjadi, seperti hukuman bagi siswa yang telat datang ke sekolah akan diberikan hukuman dengan mengutip sampah. Hal ini diprotes siswa dan sudah diselesaikan. "Tapi muncul lagi masalah baru yakni mereka minta Kepsek MAN dan Wakil Kesiswaan diturunkan," ujar Hasanuddin.
Pejabat Kamenag Agara itu menyatakan pihaknya tidak bisa memutuskan karena hal itu menjadi wewenang Kepala Kantor Kementerian (Kakanmenag) Drs Jauharuddin yang saat ini sedang umroh ke tanah suci.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar