Baca Yasin Peringati 6 Tahun Tsunami Aceh

     Umat manusia telah mencederai alam dengan perilaku-perilaku buruk seperti membabat hutan, merusak habitat hewan dan perilaku negatif lainnya. Maka tak heran bila bencana alam kerap terjadi akhir akhir ini diwilayah Indonesia . 

     Demikian diutarakan Ustadz Tgk H Muhammadsyah Pimpinan Dayah Babul Rahmah Peureulak Barat Aceh Timur di masjid Rahmah Kampung Paya Bujok Tunong Kecamatan Langsa Baro Pemko Langsa, Sabtu (25/12) saat menjadi Pemimpin Pembacaan Yasin dan Doa Bersama untuk memperingati 6 Tahun Bencana Gempa Bumi dan Gelombang Pasang Tsunami 26 Desember 2004.
Peristiwa gempa bumi dan gelombang pasang (tsunami) 26 Desember 2004 adalah musibah terbesar yang terjadi dunia ini, tercatat ribuan jiwa manusia  tewas dalam musibah itu, tidak sedikit harta-benda turut musnah, anak kehilangan orang tuanya, begitu juga sebaliknya. “Kita selaku manusia hanya bisa  pasrah dan tawakal dalam menghadapinya,” ujarnya.
     Enam tahun sudah berlalu peristiwa maha dahsat itu, setiap tahunnya pada malam hari selalu diperingati dengan bermacam acara sakral di masjid-masjid di seluruh kampung di Aceh, seperti membaca yasin, tahlillan dan lainnya yang berintikan mengenang peristiwa tsunami.
Seperti yang dilakukan di Masjid Rahmah Kampung Paya Bujok Tunong Kecamatan Langsa Baro Pemko Langsa Sabtu (25/12). Terlihat sejak sebelum magrib, para perangkat kampung dan ratusan warga masyarakat kampung itu datang berkumpul memadati masjid untuk membaca Yasin sekaligus membacakan doa untuk para korban tsunami. Pembacaan doa dipimpin oleh Tgk H Muhammadsyah Pimpinan Dayah Babul Rahmah Peureulak Barat Aceh Timur. Warga masyarakat sangat antusias ikut serta terlibat untuk membacakan yasin dan doa.
     Kepala Desa (Geuchik) Gampong Paya Bujok Tunong Dirwansyah  Minggu (26/12) mengatakan, kegiatan membaca yasin dan doa bersama ini berdasarkan imbauan Camat Langsa Baro Nomor 140/588/2010 tanggal 23 Desember 2010 tentang Himbauan Peringatan Gempa Bumi dan 6 tahun Tsunami.
Ibu-ibu PKK, ibu-ibu dasawisma, ibu-ibu pengajian, tokoh pemuda serta para cerdik-pandai, tokoh masyarakat lainnya dapat menghadiri acara membaca yasin dan doa bersama, untuk memperingati bencana tsunami Aceh, yang telah merengut banyak korban jiwa.