SELAMAT DATANG DI PORTAL AGARA ONLINE BUMI SEPAKAT SEGENAP. Ulang lupeken Pepatah Kalak Ndube, “ SEPAKAT SEGENEP KITE KEKHINE”, “LEPAS NI HAMBAT TADING NI ULIHI”

Belasan Mapala UGL Agara Demo DPRK

Belasan  mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Gunung Leuser (UGL) Kutacane, Aceh Tenggara, Senin (6/6/2011) berdemo ke Gedung DPRK Agara. Aksi itu sebagai rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia.

Mapala melakukan longmach dengan mengusung berbagai poster. Antara lain berisi  penghentikan  pembalakan liar di Agara, perjelas tapal batas antara hutan produksi dan hutan lindung, hentikan jeritan gergaji besi di Ketambe, DPRK harus sigap terhadap pabrik dan bangunan tidak pakai Amdal seperti di Lawe Sekerah, Dinas kebersihan kota tatalah pembuangan sampah pada tempatnya jangan dikali Bulan dan Gedung ABC dibangun tak sesuai dengan tataruang kota.

Para pedemo itu juga membawa pohon trembesi sebagai wujud pentingnya menamam pohon untuk penghijauan. "Selama ini banjir bandang terjadi di beberapa lokasi seperti di Semadam, Lawe Mengkudu, dan daerah lainnya di Agara terjadi karena akibat pembalakan liar," kata Koordinator Aksi, Hendra dan Pajriansyah.

Dalam orasinya, mengatakan bahwa bukan menyalahkan penebangan hutan, tapi jangan dijadikan sebagai mata pencarian untuk kebutuhan hidup.Mereka juga membeberkan tentang  hutan-hutan yang digunduli hingga hanya waktu untuk menengelamkan Agara.

"Mari kita jaga hutan ini kita ini, warisilah mata air kepada kami dan generasi nanti, jangan kau warisi air mata kepada kami wahai orang penzolim lingkungan," teriak para mahasiswa itu.

Dalam orasi itu Mapala UGL meminta kepada DPRK Agara untuk mengentikan pembalakan liar di Agara, menghentikan proyek pengadaan bibit kakoa yang sekarang ini digalakan di negeri ini, yang sebentar lagi katanya akan ditanam lima juta batang hingga 2012, sementara kita tahu lebih dari 60 persen daerah ini TNGL.

DPRK Agara diminta meninjau   ulang izin-izin untuk bangunan pabrik seperti yang terlihat di Lawe Sekerah. "Sangat berbahaya sekali untuk kehidupan masyarakat sekitarnya dan menertibkan bangunan ruko ABC dan menuntut perubahan qanun RTRW Agara yang terkesan tidak ada keseriusan dalam membuatnya karena belum mengambarkan keseriusan mengatasi permasalahan banjir dan tata ruang di Agara sebagai daerah konservasi dan hutan lindung serta perjelas tapal batas hutan produksi dan hutan lindung di bumi sepakat segenap," paparnya.
sumber : http://aceh.tribunnews.com/news/view/57956/belasan-mapala-ugl-agara-demo-dprk

ads

Ditulis Oleh : Unknown Hari: 06.40 Kategori:

0 comments:

Posting Komentar

 

VISITOR