Aksi damai tersebut mengusung poster yang berisikan antara lain permintaan agar Alimin (dosen) dikeluarkan dari UGL, dan permintaan agar dibebaskan dua rekan mereka, Budiansyah dan Supratman, yang ditahan di Polres Agara karena disinyalir merusak mobil Fortuner milik dosennya di Kampus UGL Kutacane saat orentasi mahasiswa baru tahun 2010/2011 lalu.
Koordinator aksi, Pajriansyah dan Hendra dalam orasinya mengatakan, oknum dosen UGL Kutacane tega memenjarakan mahasiswanya atau anak didiknya. Ini adalah bentuk anarkis seorang dosen terhadap anak asuhnya.
“Bagaimana kita dituntut untuk berbuat baik dan moral baik. Tapi, dosen yang mengajar kita saja tak bermoral. Jangan percaya setiap omongan dosen-dosen yang mengaku aktivis kampus. Itu semuanya tak betul karena dia tak peduli kepada mahasiswa. Kita sedih karena mahasiswa yang ditahan bukan karena kasus korupsi, tapi pejabat yang korupsi tidak ditahan,” teriak Pajriansyah.
Pada bagian lain Pajriansyah mengatakan, pihak yayasan dan birokrasi UGL harus bertanggungjawab atas semua permasalahan kampus dan mahasiswanya. Para mahasiswa juga menuntut agar diturunkan uang kuliah (SPP) karena uang kuliah tak sebanding dengan fasilitas pendidikan yang diperoleh mahasiswa. “Audit semua orang yang terlibat di pihak yayasan dan birokrat UGL Kutacane,” kata Hendra. Hingga pukul 16.50 WIB kemarin tak satupun utusan rektorat UGL Kutacane yang menanggapi tuntutan mahasiswa dimaksud.
SUMBER : http://aceh.tribunnews.com/2011/08/07/ratusan-mahasiswa-ugl-kutacane-demo
0 comments:
Posting Komentar