Terkait meninggalnya seluruh penumpang pesawat Cassa 212 milik PT
Nusantara Buana Air yang jatuh di kawasan Bahorok, Kabupaten Langkat,
diduga karena pesawat tersebut membentur lereng bukit. Dengan demikian,
akibat dari benturan tersebut sangat besar sehingga berpengaruh kepada
para penumpang yang berada di dalam pesawat.
"Pesawat itu
kecepatannya 130-140 knot. Dengan kecepatan segitu, lalu pesawat itu
membentur lereng. Dengan demikian, akibat dari benturan tersebut, sangat
besar sehingga berpengaruh pada para penumpang yang berada di pesawat
tersebut. Jadi saya berasumsi, semua penumpang meninggal
seketika karena dampak dari benturan tersebut.," kata Kepala Basarnas
Marsekal Madya Daryatmo kepada Starberita, Sabtu (1/10) siang sembari
mengatakan hal ini bisa dilihat dari gambar/foto pesawat yang berhasil
diambil di lokasi.
Mengenai kondisi pesawat, jelas Daryatmo,
kondisinya yakni hidung pesawat hancur, sayapnya patah. Kemudian badan
atau punggungnya melengkung. "Jadi, rekan-rekan bisa bayangkan sendiri.
Oleh karena itu, saya mohon jangan ada spekulasi atau macam-macam dan
ini kondisi yang harus kita terima," pungkasnya.
Daryatmo
menambahkan, "kami dari Basarnas dan juga pemkab daerah setempat,
kepolisian serta semua pihak lainnya, tidak ada pilihan lain kecuali
secepat mungkin memberikan bantuan. Tetapi apa daya, dengan kendala yang
ada yakni cuaca dan kondisi angin yang sangat kencang. Kemudian juga
kondisi geografis di lokasi jatuhnya pesawat tersebut.
sumber :http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=36808:seluruh-penumpang-tewas-diduga-karena-benturan-pesawat-yang-keras&catid=37:peristiwa&Itemid=457
Seluruh Penumpang Tewas Diduga Karena Benturan Pesawat yang Keras
Lainnya dari ALA dan ABAS, BERITA

Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar