Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Aceh Tenggara, Ir M Husin MM, kepada Serambi, Kamis (31/1) mengatakan sungai Kali Bulan meluap hingga pemukiman penduduk. Dia menyebutkan, ketinggian air sempat mencapai 50 cm dan kemarin siang mulai surut, tetapi ancaman terjangan banjir luapan air sungai masih bisa terjadi, jika hujan deras kembali turun.
“Warga Lawe Bulan tidak bisa tidur pada malam hari karena khawatir rumahnya hanyut diseret sungai Kali Bulan yang terkenal ganas, seperti air bah,” jelasnya. M Husin menjelaskan, pengerukan sendimen tebing dan normalisasi sungai Kali Bulan di sepanjang DAS perlu segera dilakukan, agar tidak meluap ke pemukiman.
“Jika kembali terjadi hujan deras dan tidak ada tindakan nyata untuk mencegah secara daruratnya, maka ribuan warga di sepanjang DAS Kali Bulan akan mengungsi,” sebutnya. Dia meminta Pemprov Aceh untuk segera mengatasi Sungai Kali Bulan dengan membangun tebing penahan banjir karena dua bulan lalu atau sekitar November 2012, delapan rumah di Desa Pulonas dan Pulo Latong telah amblas ke dalam sungai Kali Bulan akibat abrasi.
Sementara itu, pada Oktober 2012 atau Sabtu (13/10) malam, sekitar pukul 21.00 WIB, lima unit rumah berkontruksi papan dan beratap seng di Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe Bulan, persisnya di Desa Pajak Seban, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara, ambruk dan hanyut diterjang banjir.
Peristiwa ini terjadi secara tiba-tiba dan di luar perkiraan warga, pasalnya, sore hari, kawasan Agara hanya dilanda hujan gerimis. Namun, mulai pukul 20.00 WIB, air sungai Kali Bulan mulai meluap dan mengikis tanggul di beberapa titik DAS Kali Bulan. Peristiwa ini berlangsung cepat sehingga menyebabkan lima rumah warga ambruk ke sungai.
sumber : http://aceh.tribunnews.com/2013/02/01/kali-bulan-hanyutkan-delapan-rumah
0 comments:
Posting Komentar